TERSEBUT SEBUAH KISAH...
Dari Abdul Rahman bin Abu
Amrah bahawa Abu Huarairah berkata bahawa dia mendengar Rasulullah SAW
bersabda :
"Sesungguhnya ada tiga orang dari kaum Bani Israil, yaitu
orang sopak - yakni belang-belang kulitnya, orang botak dan orang buta.
Allah hendak menguji mereka itu, kemudian mengutus seorang malaikat
kepada mereka.
Ia mendatangi orang sopak lalu berkata:
"Keadaan yang bagaimanakah yang amat engkau suka?" Orang sopak berkata: "Warna yang baik dan kulit yang cantik, juga lenyaplah kiranya penyakit yang menyebabkan orang merasa jijik padaku ini."
Malaikat itu lalu mengusapnya dan lenyaplah kotoran-kotoran itu dari tubuhnya dan dikurniakan -oleh Allah Ta'ala - warna yang baik dan kulit yang cantik.
Malaikat itu berkata pula: "Harta macam apakah yang amat engkau suka?" Orang itu menjawab: "Unta." Atau katanya: "Lembu," yang merawikan Hadis ini sangsi - apakah unta ataukah lembu. Ia lalu dikurniakan unta yang bunting, kemudian malaikat berkata: "Semoga Allah memberi keberkatan untukmu dalam unta ini."
"Keadaan yang bagaimanakah yang amat engkau suka?" Orang sopak berkata: "Warna yang baik dan kulit yang cantik, juga lenyaplah kiranya penyakit yang menyebabkan orang merasa jijik padaku ini."
Malaikat itu lalu mengusapnya dan lenyaplah kotoran-kotoran itu dari tubuhnya dan dikurniakan -oleh Allah Ta'ala - warna yang baik dan kulit yang cantik.
Malaikat itu berkata pula: "Harta macam apakah yang amat engkau suka?" Orang itu menjawab: "Unta." Atau katanya: "Lembu," yang merawikan Hadis ini sangsi - apakah unta ataukah lembu. Ia lalu dikurniakan unta yang bunting, kemudian malaikat berkata: "Semoga Allah memberi keberkatan untukmu dalam unta ini."
Malaikat itu seterusnya
mendatangi orang botak, kemudian berkata: "Keadaan yang bagaimanakah
yang amat engkau suka?" Orang botak berkata: "Rambut yang
cantik dan
lenyaplah kiranya apa-apa yang menyebabkan orang-orang merasa jijik
padaku ini."
Malaikat itu lalu mengusapnya dan lenyaplah botak itu dari
kepalanya dan ia dikurniakan rambut yang cantik. Malaikat berkata pula:
"Harta macam apakah yang amat engkau suka?" Ia berkata: "Lembu."
lapun lalu dikurniakan lembu yang bunting dan malaikat itu berkata:
"Semoga Allah
memberikan keberkatan untukmu dalam lembu ini."
Akhirnya malaikat itu
mendatangi orang buta lalu berkata: "Keadaan bagaimanakah yang amat
engkau suka?" Orang buta menjawab: "Aku memohon Allah
mengembalikan penglihatanku padaku sehingga aku dapat melihat semua
orang." Malaikat lalu mengusapnya dan Allah mengembalikan lagi
penglihatan padanya.
Malaikat berkata pula: "Harta macam apakah yang
amat engkau suka?" Ia menjawab: "Kambing." lapun
dikurniakan kambing
yang bunting - hampir beranak.
Yang dua ini - unta dan
lembu melahirkan anak-anaknya dan yang ini - kambing -juga melahirkan
anaknya. Kemudian yang seorang - yang sopak - mempunyai selembah penuh
unta dan yang satunya lagi - yang botak - mempunyai selembah lembu dan
yang lainnya lagi - yang buta - mempunyai selembah kambing.
Malaikat itu lalu mendatangi
lagi orang - yang asalnya - sopak dalam rupa seperti orang sopak itu
dahulu keadannya - yakni berpakaian serba buruk - dan berkata: "Saya
adalah orang miskin, sudah terputus semua sebab-sebab untuk dapat
memperoleh rezeki bagiku dalam bepergianku ini. Maka tidak ada yang
dapat menyampaikan maksudku pada hari ini kecuali Allah kemudian dengan
pertolonganmu pula. Saya meminta padamu dengan atas nama Allah yang
telah mengurniakan padamu warna yang baik dan kulit yang cantik dan pula
harta yang banyak, sudi kiranya engkau menyampaikan maksudku dalam
musafirku ini untuk sekadar bekal perjalanannya."
Orang sopak itu menjawab: "Keperluan-keperluanku masih banyak sekali." Dia enggan memberikan sedekah padanya. Malaikat itu berkata lagi: "Seolah-olah saya pernah mengenalmu. Bukankah engkau dahulu seorang yang berpenyakit sopak yang dijijiki oleh seluruh manusia, bukankah engkau dulu seorang fakir, kemudian Allah mengurniakan harta padamu?" Orang sopak dahulu itu menjawab: "Semua harta ini saya mewarisi dari nenek-moyangku dulu dan merekapun dari nenek-moyangnya pula." Malaikat berkata pula: "Jikalau engkau berdusta dalam pendakwaanmu - yang menyebutkan bahwa harta itu adalah berasal dari warisan, maka Allah pasti akan menjadikan engkau kembali seperti keadaanmu semula.
Malaikat itu selanjutnya mendatangi orang - yang asalnya -botak, dalam rupa - seperti orang botak dulu - dan keadaannya -yang hina dina, kemudian berkata kepadanya sebagaimana yang dikatakan kepada orang sopak dan orang botak itu menolak permintaannya seperti halnya orang sopak itu pula. Akhirnya malaikat itu berkata: "Jikalau engkau berdusta, maka Allah pasti akan menjadikan engkau kembali sebagaimana keadaanmu semula."
Orang sopak itu menjawab: "Keperluan-keperluanku masih banyak sekali." Dia enggan memberikan sedekah padanya. Malaikat itu berkata lagi: "Seolah-olah saya pernah mengenalmu. Bukankah engkau dahulu seorang yang berpenyakit sopak yang dijijiki oleh seluruh manusia, bukankah engkau dulu seorang fakir, kemudian Allah mengurniakan harta padamu?" Orang sopak dahulu itu menjawab: "Semua harta ini saya mewarisi dari nenek-moyangku dulu dan merekapun dari nenek-moyangnya pula." Malaikat berkata pula: "Jikalau engkau berdusta dalam pendakwaanmu - yang menyebutkan bahwa harta itu adalah berasal dari warisan, maka Allah pasti akan menjadikan engkau kembali seperti keadaanmu semula.
Malaikat itu selanjutnya mendatangi orang - yang asalnya -botak, dalam rupa - seperti orang botak dulu - dan keadaannya -yang hina dina, kemudian berkata kepadanya sebagaimana yang dikatakan kepada orang sopak dan orang botak itu menolak permintaannya seperti halnya orang sopak itu pula. Akhirnya malaikat itu berkata: "Jikalau engkau berdusta, maka Allah pasti akan menjadikan engkau kembali sebagaimana keadaanmu semula."
Seterusnya malaikat itu
mendatangi orang - yang asalnya - buta dalam rupanya -seperti orang buta
itu dahulu - serta keadaannya - yang menyedihkan, kemudian ia berkata:
"Saya adalah orang miskin dan anak jalan - maksudnya sedang bepergian
dan kehabisan bekal, sudah terputus semua sebab-sebab untuk dapat
memperoleh rezeki bagiku dalam bepergianku ini, maka tidak ada yang
dapat menyampaikan maksudku pada hari ini, kecuali Allah kemudian dengan
pertolonganmu pula. Saya meminta padamu dengan atas nama Allah yang
mengembalikan penglihatan untukmu yaitu seekor kambing yang dapat saya
gunakan untuk menyampaikan tujuanku dalam bepergian ini."
Orang buta
dahulu itu berkata: "Saya dahulu pernah menjadi orang buta, kemudian
Allah mengembalikan penglihatan padaku. Maka oleh sebab itu ambillah
mana saja yang engkau inginkan dan tinggalkanlah mana saja yang engkau
inginkan. Demi Allah saya tidak akan membuat kesukaran padamu - karena
tidak meluluskan permintaanmu -pada hari ini dengan sesuatu yang engkau
ambil karena mengharapkan keridhaan Allah 'Azzawajalla."
Malaikat itu lalu berkata:
"Tahanlah hartamu - artinya tidak diambil sedikitpun, sebab sebenarnya
engkau semua ini telah diuji, kemudian Allah telah meridhai dirimu dan
memurkai pada dua orang sahabatmu - yakni si sopak dan si botak."
(Muttafaq alaih)
Dalam riwayat Imam Bukhari kata-kata: La ajhaduka, yang artinya: "Aku tidak akan membuat kesukaran padamu", itu diganti: La ahmaduka, artinya: "Aku tidak memujimu - menyesali diriku - sekiranya hartaku tidak ada yang engkau tinggalkan kerana engkau memerlukannya."
Dalam riwayat Imam Bukhari kata-kata: La ajhaduka, yang artinya: "Aku tidak akan membuat kesukaran padamu", itu diganti: La ahmaduka, artinya: "Aku tidak memujimu - menyesali diriku - sekiranya hartaku tidak ada yang engkau tinggalkan kerana engkau memerlukannya."
....Tepuk dada tanyalah iman kita..kita mahu jadi yang mana???
Tiada ulasan:
Catat Ulasan